it started out as a feeling which then grew into a hope which then turned into a quiet thought which then turned into a quiet word and that word grew louder and louder til it was a battle cry

Monday, December 12, 2016

Konfirmasi dulu ahh

Saya sedang asyik berdiskusi dengan salah satu rekan kerja saat seorang siswa remaja mengendap-endap menghampiri kami. Selain diskusi kami sedang seru, siswa tersebut juga sudah sering main ke ruangan kami, sehingga kami sedikit mengabaikannya.

Diskusi kami berhenti tiba-tiba ketika kami melihat siswa tersebut menyodorkan mukanya mendekati muka saya. Saya kaget begitu juga rekan saya. Saya tahu itu dari ekspresi wajah rekan kerja saya.

Kalau saya adalah sosok saya yang dulu mungkin saya akan refleks berkata, "Kamu ga sopan ya. Ga boleh kayak gitu. Nanti saya laporkan ke wali kelas kamu." Meskipun dengan nada rendah, tapi pilihan kata dan makna kata-kata saya tersebut jelas labeling.

Seiring bertambahnya usia dan pengalaman, refleks saya juga berbeda. Saya agak menjauhkan muka saya dan bertanya, "Kamu (sebenarnya saya menyebut namanya) mau apa?" Siswa tersebut menjawab, "Mau bisikin." Ooohhh gitu. Raut muka saya dan rekan saya yang tadinya tegang langsung mengendur. Saya bilang ke siswa tersebut kalau ingin berbisik gunakan tangan seperti menutup mulut dari samping supaya saya tahu maksudnya.

Memang tidak selalu refleks saya sebaik itu, apalagi saat berhadapan dengan anak sendiri yang masih balita dengan jutaan ide tak terduga di kepalanya. Daripada lelah berteriak-teriak "Awas jatuh!", "Jangan lari!", "Nanti pecah!", dll, saya berusaha untu memilih bertanya, "Kamu mau apa (ngapain)?"

Kejadian saya bersama siswa remaja dan saya bersama anak balita adalah contoh yang berbeda. Yang pertama adalah menghindari labeling dan yang kedua adalah menghindari swearing (?). Tapi keduanya, labeling dan swearing, menurut saya adalah contoh tindakan berprasangka buruk. Nah, saat itu saya memilih bertanya, "Kamu mau apa (ngapain)?" untuk berprasangka baik alias konfirmasi.

Mudah-mudahan hal tersebut bisa menjadi pelajaran bagi saya dalam kehidupan sehari-hari bahwa konfirmasi adalah cara menghindari labeling n swearing, yang mana kadang susah dihindari. Betul, bukan, Ibu-ibu?!

Sunday, September 25, 2016

Klasifikasi Generasi


Sering kita dengar ungkapan “Anak sekarang beda sama anak jaman dahulu”. Ungkapan tersebut bisa diartikan mengeluh karena kita sulit memahami kemauan maupun kebiasaan anak jaman sekarang dikarenakan dulu kita tidak bersikap yang sama, atau bisa diartikan sebagai sebuah bentuk pengertian atau pemakluman. Terlepas dari keluhan maupun pemakluman, pertanyaannya apa iya anak sekarang beda sama anak jaman dahulu? Sekarang dan jaman dahulu batasannya kapan sih? Terus bedanya di mana? Mari kita cari tahu.

Berdasarkan Teori Generasi, generasi dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok berikut ini:

1.              Generasi yang hilang (The Lost Generation)
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan generasi yang ikut berjuang di Perang Dunia I. Generasi ini lahir antara tahun 1883 – 1900. Sangat jarang menemukan orang-orang yang lahir di tahun tersebut hidup di jaman sekarang. Mungkin sesuai juga dengan istilah generasi yang hilang.

2.              Generasi terhebat (The Greatest Generation)
Dari istilahnya terdengar keren ya. Generasi terhebat adalah adalah orang-orang yang dilahirkan antara tahun 1900-1924. Masih misteri buat saya, mengapa namanya generasi terhebat.

3.              Generasi diam (The Silent Generation)
Jika Anda seumuran saya, kemungkinan besar kakek atau nenek Anda adalah generasi diam. Mereka lahir di tahun 1925-1941. Mereka mengalami penjajahan dan ikut berjuang dalam kemerdekaan Indonesia. Mungkin mereka dianggap generasi diam karena tidak banyak bicara tapi banyak berbuat alias bertindak nyata.

4.              Generasi ledakan bayi (The Baby Boomers)
Nama generasi yang satu ini agak tidak biasa ya. Kedengarannya seperti istilah astronomi, ledakan bintang. Mungkin saya yang salah memilih kata terjemahan dari boomer adalah ledakan. Generasi ini lahir antara tahun 1946-1964. Nah diantara tahun inilah orangtua dilahirkan. Buat saya, istilah generasi ledakan bayi sangat pas sekali karena orangtua saya memiliki saudara yang kalau diukur jaman sekarang bisa dikatakan banyak. Ibu saya dua belas bersaudara dan ayah saya 9 bersaudara. Mungkin ayah atau ibu Anda juga memiliki saudara yang banyak bukan? Generasi ini dianggap sebagai generasi yang adaptif yaitu mudah menerima dan menyesuaikan diri serta memiliki pengalaman hidup.

5.              Generasi X (Generation X)
Berbeda dengan penamaan generasi sebelumnya yang identik dengan situasi saat itu, generasi selanjutnya dinamakan dengan generasi X. Mungkin generasi ini masih misteri atau rahasia sehingga diberi nama generasi X. Saat kita ingin menyebutkan seseorang yang rahasia atau misterius, kita biasa menyebutnya Mr. X atau Mrs. X. Generasi ini lahir sekitar tahun 60-an hingga akhir 70-an atau awal 80-an. Hayoo, siapa yang udah lahir di tahun ini? Tenang, generasi ini memiliki kecenderungan mandiri dalam berfikir. Dalam bekerja generasi ini memiliki motto “Seimbangkan waktu bekerja dengan waktu untuk keluarga”.

6.              Generasi Y (Generation Y)
Kenapa dinamakan generasi Y hayo? Dalam alfabet, setelah huruf X kan Y, makanya generasi ini dinamakan generasi Y. Generasi yang juga disebut generasi milenial ini memiliki tahun kelahiran bervariasi dari akhir 70-an atau awal 80-an sampai awal 90-an. Ciri-ciri generasi ini adalah bahwa mereka sudah mengenal teknologi awal seperti televisi, telepon, sms, pager (baca: peijer, bukan pager seperti pager rumah), dan internet yang mungkin waktu itu masih GPRS. Oh ya, generasi ini juga sudah memiliki medsos yang pada zamannya sangat keren, yaitu Yahoo Messenger dan Friendster. Karena sejak lahir telah berinteraksi dengan teknologi, generasi ini lebih fleksibel dibanding generasi sebelumnya dan berani berbicara dan bergaul di luar lingkungan pribadi melalui media teknologi. Motto generasi ini adalah “Jangan samakan karir dengan hidupmu”. Uhmm, pantas saja kadang kalau lagi banyak kerjaan saya suka menyemangati diri sendiri dengan kata-kata “It’s only your job, not your life”. Jadi karena saya tipe generasi Y.

7.              Generasi Z (Generation Z)
Yup, Anda benar! Saya akan memberikan alasan mengapa namanya generasi Z karena setelah huruf X dan Y adalah Z. Masalahnya Z adalah huruf terakhir, nanti generasi setelah ini namanya apa ya? Sudahlah nanti saja memikirkannya karena generasi setelah ini sekarang masih balita. Kembali ke generasi Z. Generasi Z adalah generasi yang lahir tahun 90-an sampai awal 2010-an. Generasi ini sudah familiar dengan teknologi maupun gadget. Medsosnya bukan lagi, Yahoo Messenger atau Friendster. Mereka memiliki medsos sendiri yang tentunya sangat beragam seiring berkembangnya teknologi. Itulah sebabnya nama lain generasi Z adalah iGeneration atau Generasi Internet. Dalam kesehariannya generasi ini tidak bisa lepas dari gadget maupun internet.

8.              Generasi Alfa (Generation α)
Ohh ternyata nama untuk generasi yang lahir setelah generasi Z adalah generasi alfa. Generasi ini lahir antara tahun 2010-an sampai tahun 2025-an. Generasi ini sekarang masih balita tapi mereka sudah terdidik menggunakan teknologi. Balita generasi ini sudah bisa menggunakan dan mengoperasikan gadget, sudah mengenal medsos, minimal You Tube, di mana mereka bisa memilih video-video yang mereka sukai.

Itulah generasi-generasi yang ada di zaman ini.



Referensi:
http://www.visualistan.com/2015/01/generation-x-vs-y-vs-z-workplace-edition.html




Monday, March 14, 2016

Bloom's Taxonomy 1 Remember

Performance Verbs
arrange
check
choose
citedefinedemonstrate
describedrawduplicate
explainfindgroup
howhow much?identify
illustrateknowlabel
listlocatemake
matchmemorizename
omitorderoutline
pickpoint toquote
readrecallrecite
recognizerecordrelate
rememberrepeatreproduce
retrievesayselect
showsortspell
statesummarizetally
tell in your own wordstouchtransfer
translateunderlinewhat
what does it mean?what is?when?
where?which one?which is the best one?
whowhywrite

Activities

  • Bring to mind appropriate material and stored knowledge
  • Define customer service
  • Drill and practice
  • Explain the law of supply and demand
  • Fill out a loan processing form
  • Fill out workbooks or worksheets
  • Find definitions
  • Games
  • Identify four teaching methods from the information processing family
  • Identify the type of fracture
  • Illustrate a word/concept
  • Information searches
  • Know rules
  • Label the parts of a machine
  • List policies and procedures
  • List specific bits of learned information
  • Locate examples of negligent misrepresentation in the following article
  • Look at a product and provide a detailed description
  • Make a timeline
  • Memory games
  • Multiple Choice tests
  • Name three features of our new line of products
  • Question and Answer sessions
  • Questions have right or wrong answers
  • Quizzes
  • Quote a law, price, or other bit of information
  • Read a book or article
  • Recall a process or information
  • Recite company policies or other learned information
  • Recount facts
  • Remember previously learned information
  • Remember terms, methods, facts, concepts, specific items of information
  • Remember things read, heard, seen
  • Select the appropriate procedure (e.g. for fighting an electrical fire)
  • State procedure
  • Tell statistics
  • Who is considered the “father” of adult learning theory? 
  • Write definitions for the following terms
  • Write an email to a potential customer outlining three benefits of our new product

Wednesday, November 24, 2010

enakei